Pada hari ini Rabu, 6 Mei 2020 Pukul 13.00 – 15.00 WIB, kegiatan Belajar
Menulis melului Media Group Watshap yang dipandu langsung oleh Om Jay. Kegiatan
belajar online pada siang ini diawali dengan pemberian tautan youtube untuk
sharingnya oleh Om Jay untuk disimak oleh peserta. Inilah linknya.
https://www.youtube.com/watch?v=_7_bUDRAnhY&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=_7_bUDRAnhY&feature=youtu.be
Saya sudah masuk ke link tersebut, dan menyimaknya
sampai selesai, bahkan saya sudah like dan men-subscribenya. Sungguh luar
biasa. Topik pelajaran hari ini adalah
“Menulis
dengan 4 R”
Inilah
Profil narasumber kita :
Nama : Farrah Dina, merupakan seorang PENDIDIK, PELATIH GURU DAN PENULIS, Lahir : Jakarta, 17 Maret 1980 beralamat : Pondok Cibubur Blok. F4 no. 13 Cimanggis, Depok,
No. Hp : 08129177333,
Email : farrah.deuterino@gmail.com
Riwayat PENDIDIKAN yaitu Tokyo Gakugei
University, Tokyo, JepangTeacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014),
State University of New York, College at Buffalo
Master of Science in Multidisciplinary Studies (2007)
Institut Pertanian Bogor
Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, IPK: 3,67 (2003)
Prestasinya
:
·
Penerima beasiswa dari Kementrian Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training
(2014)
·
Perwakilan Indonesia dalam program
Global Women in Management di
Washington DC, USA (2009)
·
Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian, IPB (2003)
·
Mahasiswa Terbaik Nasional Tingkat II (2002)
·
Mahasiswa Terbaik IPB (2002)
AKTIVITAS
Tangga Edu (Januari 2020-sekarang)
·
Pendiri & Ketua Yayasan
·
Pelatih guru
·
Penulis
Indonesia Heritage
Foundation
·
Direktur Internal (2010-Januari 2020)
·
Direktur Sekolah (2003-2010)
Koalisi Bogor Sehat
·
Koordinator Advokasi (2001-2003)
PUBLIKASI
• Leveled Books for Early Readers, Reading Comprehension & Character Building. 2019. Makalah yang dipresentasikan pada International Conference Early Childhood Education and
Parenting (IC-ECEP)
• Buku bergambar untuk pembaca pemula (15 judul buku) dan buku bergambar elektronik (3 judul). 2017-2020.
• Developing Reading Comprehension And Character Building Integrated E-Learning Program. 2014. Laporan penelitian yang dipublikasikan oleh Tokyo Gakugei University.
• Sekolah Berbahaya
untuk Pembentukan Karakter Anak? 2011.
Penulisan bersama.
• Membentuk
Anak Percaya Diri . 2011. Penulisan bersama.
• Mencetak Generasi
Kreatif . 2011.
Penulisan bersama.
• Membangun Jiwa Kewirausahaan Melalui Pendidikan Karakter dan Project-based Learning. 2010.
Makalah dipresentasikan dalam Kon- gres Guru Indonesia.
• Pendidikan
yang Patut dan Menyenangkan.
2005. Penulisan
bersama.
• Pendidikan Holistik. 2005. Penulisan bersama.
• The Effectiveness of
Reading Program in A School (Case Study of
Reading Program in Karakter Primary School). 2006. Penelitian untuk program Master.
Kegiatan selanjutnya
diawali dengan perkenalan oleh narasumber kita, beliau mempunyai nama Farrah Dina,
merupakan pendiri Tangga Edu. Ucapan Terima
kasih pun di sampaikannya atas kesempatannya hari ini. Beliau sudah menulis 20
judul buku, berkaitan dengan pendidikan untuk guru & orang tua serta
buku-buku bergambar untuk anak.
Kegiatan selanjutnya
yaitu sesi tanya jawab.
Pertanyaan pertama
Apakah kita harus
melalui tahapan 4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas?
Nani,
Bogor Jawa Barat
Jawaban
Bu Nani yang
bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dari pengalaman-pengalaman
penulis yang hebat yg sudah menerbitkan
banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yang betul-betul sesuai dengan rencananya
lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan
dengan editing & lain-lainnya yang nanti justru akan menghambat jadinya
sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses
panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dari naskah awalnya...
Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah
untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga....
Tapi jangan sampai
kita juga hanyut menulis hanya untuk memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak
timbul kebahagiaan. Selamat terus menulis...
Pertanyaan kedua
Ini Bu Beni
Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dari best
practice menjadi tulisan populer? terima
kasih
Jawaban
Ibu Beni dari
Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku
yang sekarang best seller adalah buku-buku ilmiah tapi disajikannya dalam
bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu
membaca contoh buku-buku populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari
buku-buku ini yang saya perhatikan mereka akan membahas
"Permasalahan" lalu "jawabannya" dengan sedikit-sedikit
memasukkan teori-teori pendukung. Jadi yang dibahas bukan teroinya, ada unsur
emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan pembaca.
Beberapa contoh buku
ilmiah dibuat populer (maaf yang terbayang saat ini buku-buku terjemahan),
seperti: Good to Great (penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The
Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The
Leader in Me (praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit).
Bagaimana
menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi, misalnya
dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.
Pertanyaan ketiga
Assalamualaikum.
Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula saya
masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion
kita dengan mudah.
Jawaban
Wa alaikum slm wr
wb..
Ibu Fatimah, tidak
sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang
yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga
yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan
kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi,
pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang
menjadi rencana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa
sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya. nah
itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat
mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.
Pertanyaan keempat
Assalamualaikum,
saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku
anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita
tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur
fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih
Jawaban
Wa alaikum slm wr
wb....
Ibu Asih pecinta
buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru
imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi
ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.
Yang tidak boleh
adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi
keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam
legenda asal usul Danau Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya, dan bisa
dalam bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya &
tidak berlebihan
Pertanyaan kelima
Assalamualaikum...
Saya ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu lakukan sehingga dapat menemukan passion ibu yaitu menulis buku
anak?
Jawaban
Wa alaikum slm wr
wb... Saya menemukan rencana saya berawal dari pendidikan sy di Amerika &
Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di
Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya
masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan
membaca. Saya minta dikirimkan buku-buku dari Indonesia tapi saya tidak puas.
Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya dan saya
merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.
Selanjutnya saya
juga melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang
dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu
biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku
berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan
itulah passion saya... Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis
genre lain.
Karena rutinnya saya
menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan ilmiah.
Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk
mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas
akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan
research plan yang saya buat, saya bisa
diterima di universitas di jepang.
Pertanyaan keenam
Pertanyaan buat Bu
Farrah
Ibu masih muda
sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan
Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis
Terima kasih
Rachmi Banyuwangi
Jawaban
Ibu RAchmi yang juga
pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang
menjadi motivasi saya adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk
negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan Bapak & Ibu semua...
Pertanyaan ketujuh
Selamat siang ibu
Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk
saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks
Jawaban
Pak Yulius dari
Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin
Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal,
tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi
rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke
orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review
saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat
dengan banyak hal. Selamat menulis
Pertanyaan kedelapan
Assalamualaikum Bu
Dina,,, saya Candra dr Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R..sangat membantu
untuk saya sebagai yang baru belajar untuk menulis...pertanyaan saya Bu...menurut
ibu apakah seorang penulis harus fokus pada satu passion atau genre tulisan
agar tulisannya betul2 baik...dan memang ada tidak pengaruh taste/rasa tulisan
seseorang yang suka mengerjakan dua tulisan(fiksi dan non fiksi) secara
bersamaan? Terimaakasih bu
Jawaban
Wa alaikum slm wr
wb...
Pak Candra dari
Langkat yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan... Sebagai
awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan rencana kita,
yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap
diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan
bakar bagi kita untuk terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup
motivasinya, maka akan terhmbat, Tulislah sesuatu yang betul2 isi kepala atau
hati kita yang ingin disampaikan ke orang lain.
Selanjutnya, kita
menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan
dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai dengan kebutuhan
pembaca... Ini yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai sedikit hal
yang menjadi kekuatan utama kita. Semangat menulis.
Pertanyaan
kesembilan
Nama : Munandar,
Kabupaten Sumba Timur
Yth. Ibu Farrah,
bagaimana cara awal untuk mengetahui passion seseorang?
terimakasih
Jawaban
Pak Munandar dari
Sumba, jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat).
Kalaupun belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan
sesuatu yang betul2 kita merasa menikmati dalam menuliskannya...
Pertanyaan kesepuluh
Assalamualaikum ibuk
Farrah Dina
Perkenalkan saya Syukri dari SMAN UNGGUL Dharmaraya
Padang,
Perkenankan saya
bertanya ttg pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R,
salah satunya adalah Rencana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Rencana dan
mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam
Jawaban
Pak Syukri, rencana
adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan
energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan rencana
kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung.
Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan
menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini
menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk
menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita
menguasai menulis berbagai hal... Terima
kasih
Pertanyaan kesebelas
Met sore Bu Farrah,
bagaimana caranya agar dapat menerima tanggapan pembaca yang negatif pada tahap
ruang bagi pembaca? Bagaimana tips
mengubah penulisan ilmiah menjadi penulisan populer? Benny Belang. Kupang-NTT.
Jawaban
Pak Benny dari NTT,
menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu
medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar
tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca
terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan?
Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda
antara pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau
"detail" apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang
berbeda, maka bisa jadi pelajaran bahwa orang dengan persona seperti dia
bukanlah target pembaca kita.
Jika tidak sukanya
karena "persepsi" atau "terjemahan" yang berbeda dari yang
sebenanrnya ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang perlu
diperbaik.
Untuk buku ilmiah ke
populer, ada pada jawaban no. 2
Pertanyaan
keduabelas
Assalaamu'alaikum bu
farah...tadi di ibu menjelaskan tahapan menulis 4R. Yang pertama rencana (passion).
Pertanyaan saya kalau saya merasa rencana (passion) saya membuat buku pelajaran fisika. Apakah
berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika saja? Karena saya kalau
mencoba menulis buku fisika terasa lebih ringan dibanding mencoba menulis artikel dll. Sri indayani SMAN 1 Paciran
Jawaban
Bu Sri sang
fisikawan, untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk
menciptakan reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk
menulis. Namun setelah itu lebarkanlah sayap... Coba buat artikel lain yang
tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan
genre2 lain... Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan
kedelapan.
Pertanyaan
ketigabelas
Assalamualaikum bu
fara..saya belum pernah menulis buku namun saya sering melakukan penelitian dan
ada beberapa yang saya publikasikan. pertanyaan
bagaimana cara mudah menulis buku sebagai pemula seperti saya karena
bebrapa kali saya coba selalu gagal. terima atas pencerahannya.
Fitran, Mataram
Jawaban
Wa alaikum slaam wr
wb... Pak Fitran yang suka meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv
yaa...). Ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba
ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan
keseluruhan penelitian). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada
pembaca secara umum
Pertanyaan
keempatbelas
Saya M. Rasyid Nur
dari Karimun
Pertanyaan:
Sebelum menentukan
R(uang) pembaca apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku
kita. Lalu, bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu
spesifik?
Jawaban
Pak Rasyid, pada
tahap awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa
yang ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang
cocok dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. BAru kemudian kita
berkembang, mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan
dulu sasaran pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa2 yang
perlu disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala
kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
Pertanyaan kelimabelas
Salam sejahtera ibu
Farah
Menulis buku anak
itu tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar
sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar.
Buku Anak bagi saya
itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar, termasuk
bila harus meminta izin.
Terima kasih bila
ada tips yang berbeda.
Salam Literasi dari
Timor (Roni Bani)
Jawaban
Salam Bapak Roni,
saya membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula
yang hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan
ilustrator. Byk komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada
jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak
bergambar (novel anak). NAnti bapak tentukan saja di jenjang mana BApak ingin
menuliskannya. JIka tertarik lebih lanjut, akan ada workshopnya oleh Tangga
Edu, silahkan ikuti media sosialnya IG @tanggaedu & FB Tangga Edu untuk
info terkini.
Pertanyaam
ketujuhbelas
Deni di Cimahi
Ijin bertanya. Ada yang bilang menulis buku anak itu lebih
menantang atau sulit. Terutama bahasa
yang digunakan musti sesuai dengan bahasa dunia anak. Bagaimana kiatnya?
Jawaban
Sulit atau tidak
sangat relatif. Tapi mungkin karena kita terbiasa dengan bahsa dewasa. Kuncinya
adalah sering mendengarkan anak berbicara & memberikan buku kita pada anak
agar kita tahu responnya... Kemudian bisa kita evaluasi. Saat menulis untuk
dewasa, apa yang kita tuliskan akan ditangkap sama oleh pembaca. Tidak demikian
dengan anak, hal sederhana saja bisa dipersepsikan berbeda, tidak sama dengan
apa yang kita maksud.
Pertanyaan
kedelapanbelas
Assalamualaikum Ibu
Farah ,
Sesuai materi
tadi bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan
oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu
tulisannya dibaca orang lain
Saya sering menulis,
tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali (
baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi kok temen aku langsung copas semuanya dan dijadikan
administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd pimpinannya.
Padahal saya nulis itu mikir setengah mati.
Dari situ saya jadi
males share lagi.
Mungkin pikiran itu
salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura
Jawaban
Wa alaikum slm wr
wb.
Ibu Santi, saat
tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan
itu menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita
kontrol.... Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik
yang kita terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita
membaginya di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik.
Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.
Pertanyaan
kesembilanbelas
Saya Sri Budi
Handayani dari Gresik
Mau bertanya tentang
proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena saya
menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya
saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak
dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton
film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku
"Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri
dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk
menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan
anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board.... Dibaca
anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak, bahkan judulnya
pun ada perubahan.
Pertanyaan
keduapuluhsatu
Sri Sulastri dr
Bojonegoro, pertnyaan sy cara apa agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi
penulis pemula?
Jawaban
Bu Sri, mulai dari
yang mudah menurut Ibu... Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada yang
instan, semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika segera
dimulai
Pertanyaan
keduapuluhdua
Selamat Sore Ibu.
Terkait R ke-4. Menurut pengalaman Ibu, berapa persen dari ruang pembaca dapat
ditampung masukannya dan bagaiman sikap kita dalam menerima semua kritikan itu
agar tdak terbawa amarah. Trima Ksih- Bernad.Toraja
Jawaban
Pak Bernard,
Tidak ada rumus baku. Kita siapkan diri kita untuk
terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena
berkaitan dengan selera yang berbeda, maka dia bukan target pembaca kita dan
ini informasi berharga bagi kita. Tulisan kita akan memiliki target pembacanya
sendiri. Tapi kalau pembaca tidak suka karena interpretasi yang salah dari
hasil karya kita, maka mungkin cara kita menuliskannya perlu diperbaiki.
Pertanyaan keduapuluhtiga
Selamat siang Ibu Farrah, saya grefer dari kupang,
NTT. Apakah review buku yang dimaksudkan adalah sebelum buku kita diterbitkan,
maka buku itu kita berikan kepada pembaca tertentu untuk membacanya lalu
memberikan masukan positif atau negatif dari buku yang kita tulis. Lalu,
dikembalikan dan kita revisi setelah itu baru diterbitkan? Terima kasih.
Jawaban
Betul pak, tapi bahkan apapun hasil tulisan kita,
kita hadirkan pada pembaca & melihat tanggapannya -- ini bahkan sebelum
proses penerbitan, usaha individu penulis untuk mendapat masukan. Kalau sudah
ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi tapi kita pun sudah bisa jelaskan
targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira hingga buku kita itu bisa dibilang
layak terbit
mantul, tinggal dikembangkan dengan tulisan sendiri
BalasHapusSiap om jay
Hapuslanjutkan
HapusSiap grak
HapusFull centet
BalasHapusEa pak ketua kelas mhn doanya agar bisa menulis sempurna
HapusLengkap ni, smakin bnyak kwan kwsn yg luar biasa dari hari ke hari
BalasHapusResum desain beda,Mantap www.sarastiana.com
BalasHapusHaha tahap belajar pak, trmks
Hapus