Minggu, 03 Mei 2020

Menulis Cepat dan Tepat di Media Luring dan Daring


KIAT MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA LURING DAN DARING
VERSI MAS CATUR
(Redaktur Pelaksana Sebuah Majalah)


Catur Nurrahman Oktavian bisa disapa Mas Catur mulai menulis sejak tahun 1999. Pertama menerbitkannya dalam bentuk buku pada tahun 2003. Alhamdulillah beliau sampai sekarang masih tetap aktif menulis.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penulis agar kita dapat menyelesaikannya dengan cepat  dan tepat  di media luring dan daring  :

Pertama kita harus kalahkan dulu dua musuh utama kita yaitu rasa takut dan malas. Dua musuh yang harus kita kalahkan agar kita dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring dan daring. Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut-takut lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Seorang penulis yang baik biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop.
Mencatat dibenaknya dapat dilakukan di mana saja. Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau  dibalik kemudi mobil yang sedang disetirnya.

Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan ‘mood’. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak kita jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan kita seseorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

Menurut Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara beliau menulis adalah ‘simpel dan apa adanya’. Jadi intinya adalah menulis dengan simple dan apa adanya.

Menulis hal yang actual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti apa yang dikatakan Asimov tadi, seorang penulis yang baik maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat,  bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Menulis merupakan sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila kita menguasai secara detail pengertian tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.

Menulis dengan simple dan apa adanya mengandung maksud, jadilah diri sendiri ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis ?.  Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master. Dengan catatan : “Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan diluar gaya kita”.

Mulailah menulis dari sesuatu yang kita suka. Misalnya kalau kita suka traveling, maka tuliskan kisah perjalanan kita. Tentu akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara kita. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Karena menulis itu untuk dibaca, oleh karena itu pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat tidak simple, maka tujuan pesan kita dalam dalam tulisan tidak tersampaikan, atau bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Menulislah seperti berbicara. Ketik berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan kita menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara dengan orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.

Bagi seorang penulis pemula. Mengapa kita masih ragu untuk menghasilkan draf tulisan yang pertama?.  Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena kita masih punya banyak waktu untuk memperbaikinya.Misalnya, kita perlu mengetahui berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubric apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kawatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya dan terus kirim lagi.Banyak factor mengapa tulisan kita tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak actual, atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.

Dari penjelasan diatas, mengapa masih ada keraguan untuk menghasilhan draf tulisan?. Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena kita masih punya banyak waktu untuk memperbaikinya, karena draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki dari pada tidak ada draf sama sekali.

Catatan dalam Pertanyaan :
Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang-ulang maknanya,
ü  Agar tulisan menjadi penting maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas ( mulai menulis dari hati)
ü  Gaya selingkung merupakan gaya, batasan, sesuai jati diri, ciri khas media sesuai kebijakan redaksi, karena Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya
ü  Kiat mengatasi rasa takut dalam menulis adalah dengan menulis, menulis, dan menulis terus. Menubuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.
ü  Kiat mengelola konsentasi yang efektif adalah menulis yang kita sukai dan cintai.
ü  Ada beragam teknik yang dilakukan penulis, ada yang memulai menulis dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan seperti spider web, ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan.
ü  Setiap artikel memiliki kerangka, judul, lead(pendahuluan), isi, dan penutup.
ü  Apabila kita mengambil hasil tulisan orang lain sebagai buku bacaan referensi, maka kita harus mencantumkan sumbernya

1 komentar: