Rabu, 06 Mei 2020

Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah. Menulis Dengan 4R



MENULIS  DENGAN 4R


Pada hari ini Rabu, 6 Mei 2020 Pukul 13.00 – 15.00 WIB, kegiatan Belajar Menulis melului Media Group Watshap yang dipandu langsung oleh Om Jay. Kegiatan belajar online pada siang ini diawali dengan pemberian tautan youtube untuk sharingnya oleh Om Jay untuk disimak oleh peserta. Inilah linknya.
https://www.youtube.com/watch?v=_7_bUDRAnhY&feature=youtu.be
Saya sudah masuk ke link tersebut, dan menyimaknya sampai selesai, bahkan saya sudah like dan men-subscribenya. Sungguh luar biasa. Topik pelajaran hari ini adalah
Menulis dengan 4 R”

Inilah Profil narasumber kita :
Nama : Farrah Dina, merupakan seorang PENDIDIK, PELATIH GURU DAN PENULIS, Lahir    : Jakarta, 17 Maret 1980 beralamat : Pondok Cibubur Blok. F4 no. 13 Cimanggis, Depok, No. Hp : 08129177333, Email   : farrah.deuterino@gmail.com
Riwayat PENDIDIKAN yaitu Tokyo Gakugei University, Tokyo, JepangTeacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014),
State University of New York, College at Buffalo
Master of Science in Multidisciplinary Studies (2007)
Institut Pertanian Bogor
Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya  Keluarga, IPK: 3,67 (2003)

Prestasinya :

·         Penerima beasiswa dari Kementrian Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training (2014)
·         Perwakilan Indonesia dalam program Global Women in Management di Washington DC, USA (2009)
·         Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian, IPB (2003)
·         Mahasiswa Terbaik Nasional Tingkat II (2002)
·         Mahasiswa Terbaik IPB (2002)

AKTIVITAS





Tangga Edu (Januari 2020-sekarang)
·         Pendiri & Ketua Yayasan
·         Pelatih guru
·         Penulis

Indonesia Heritage Foundation
·         Direktur Internal (2010-Januari 2020)
·         Direktur Sekolah (2003-2010)

Koalisi Bogor Sehat
·         Koordinator Advokasi (2001-2003)

PUBLIKASI

     Leveled Books for Early Readers, Reading Comprehension & Character Building. 2019.  Makalah yang dipresentasikan pada International Conference Early Childhood Education and  Parenting (IC-ECEP)

     Buku bergambar untuk pembaca  pemula (15 judul buku) dan buku bergambar elektronik (3 judul).  2017-2020.

     Developing Reading Comprehension And Character Building Integrated E-Learning Program.  2014.  Laporan penelitian yang dipublikasikan oleh Tokyo Gakugei University.

    Sekolah Berbahaya untuk Pembentukan Karakter Anak?   2011.
Penulisan bersama.

    Membentuk Anak Percaya Diri . 2011. Penulisan bersama.

    Mencetak Generasi Kreatif . 2011. Penulisan bersama.

     Membangun Jiwa Kewirausahaan Melalui Pendidikan Karakter dan Project-based Learning.  2010.  Makalah dipresentasikan dalam Kon- gres Guru Indonesia.

     Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan.  2005. Penulisan bersama.

    Pendidikan Holistik. 2005. Penulisan bersama.

     The Effectiveness of Reading Program in A School (Case Study of Reading Program in Karakter Primary School). 2006.  Penelitian untuk program Master.

Kegiatan selanjutnya diawali dengan perkenalan oleh narasumber kita, beliau mempunyai nama Farrah Dina, merupakan  pendiri Tangga Edu. Ucapan Terima kasih pun di sampaikannya atas kesempatannya hari ini. Beliau sudah menulis 20 judul buku, berkaitan dengan pendidikan untuk guru & orang tua serta buku-buku bergambar untuk anak.





Kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab.

Pertanyaan pertama

Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas?

Nani,
Bogor Jawa Barat

Jawaban
Bu Nani yang bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dari pengalaman-pengalaman  penulis yang hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yang betul-betul sesuai dengan rencananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain-lainnya yang nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dari naskah awalnya... Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga....
Tapi jangan sampai kita juga hanyut menulis hanya untuk memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak timbul kebahagiaan. Selamat terus menulis...

Pertanyaan kedua

Ini Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dari best practice menjadi tulisan populer?  terima kasih

Jawaban
Ibu Beni dari Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku yang sekarang best seller adalah buku-buku ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca contoh buku-buku populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini yang saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu "jawabannya" dengan sedikit-sedikit memasukkan teori-teori pendukung. Jadi yang dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan pembaca.

Beberapa contoh buku ilmiah dibuat populer (maaf yang terbayang saat ini buku-buku terjemahan), seperti: Good to Great (penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The Leader in Me (praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit).

Bagaimana menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.

Pertanyaan ketiga

Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah.

Jawaban
Wa alaikum slm wr wb..
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi rencana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya. nah itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.

Pertanyaan keempat

Assalamualaikum, saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih

Jawaban
Wa alaikum slm wr wb....
Ibu Asih pecinta buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.

Yang tidak boleh adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam legenda asal usul Danau Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya, dan bisa dalam bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya & tidak berlebihan

Pertanyaan kelima

Assalamualaikum... Saya ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu  lakukan sehingga dapat  menemukan passion ibu yaitu menulis buku anak?

Jawaban
Wa alaikum slm wr wb... Saya menemukan rencana saya berawal dari pendidikan sy di Amerika & Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan membaca. Saya minta dikirimkan buku-buku dari Indonesia tapi saya tidak puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya dan saya merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.

Selanjutnya saya juga melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan itulah passion saya... Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis genre lain.

Karena rutinnya saya menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan ilmiah. Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan research plan yang saya buat, saya  bisa diterima di universitas di jepang.


Pertanyaan keenam

Pertanyaan buat Bu Farrah
Ibu masih muda sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis
Terima kasih
Rachmi Banyuwangi

Jawaban
Ibu RAchmi yang juga pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang menjadi motivasi saya adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan Bapak & Ibu semua...

Pertanyaan ketujuh

Selamat siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks

Jawaban
Pak Yulius dari Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat dengan banyak hal. Selamat menulis

Pertanyaan kedelapan
Assalamualaikum Bu Dina,,, saya Candra dr Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R..sangat membantu untuk saya sebagai yang baru belajar untuk menulis...pertanyaan saya Bu...menurut ibu apakah seorang penulis harus fokus pada satu passion atau genre tulisan agar tulisannya betul2 baik...dan memang ada tidak pengaruh taste/rasa tulisan seseorang yang suka mengerjakan dua tulisan(fiksi dan non fiksi) secara bersamaan? Terimaakasih bu

Jawaban
Wa alaikum slm wr wb...
Pak Candra dari Langkat yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan... Sebagai awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan rencana kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan bakar bagi kita untuk terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup motivasinya, maka akan terhmbat, Tulislah sesuatu yang betul2 isi kepala atau hati kita yang ingin disampaikan ke orang lain.

Selanjutnya, kita menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai dengan kebutuhan pembaca... Ini yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai sedikit hal yang menjadi kekuatan utama kita. Semangat menulis.
Pertanyaan kesembilan

Nama : Munandar, Kabupaten Sumba Timur

Yth. Ibu Farrah, bagaimana cara awal untuk mengetahui passion seseorang?
terimakasih

Jawaban
Pak Munandar dari Sumba, jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat). Kalaupun belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan sesuatu yang betul2 kita merasa menikmati dalam menuliskannya...

Pertanyaan kesepuluh

Assalamualaikum ibuk Farrah Dina
Perkenalkan  saya Syukri dari SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang,

Perkenankan saya bertanya ttg pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R, salah satunya adalah Rencana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Rencana dan mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam

Jawaban
Pak Syukri, rencana adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan rencana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai  menulis berbagai hal... Terima kasih

Pertanyaan kesebelas

Met sore Bu Farrah, bagaimana caranya agar dapat menerima tanggapan pembaca yang negatif pada tahap ruang bagi pembaca?  Bagaimana tips mengubah penulisan ilmiah menjadi penulisan populer? Benny Belang. Kupang-NTT.

Jawaban
Pak Benny dari NTT, menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan? Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda antara pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau "detail" apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang berbeda, maka bisa jadi pelajaran bahwa orang dengan persona seperti dia bukanlah target pembaca kita.

Jika tidak sukanya karena "persepsi" atau "terjemahan" yang berbeda dari yang sebenanrnya ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang perlu diperbaik.

Untuk buku ilmiah ke populer, ada pada jawaban no. 2

Pertanyaan keduabelas

Assalaamu'alaikum bu farah...tadi di ibu menjelaskan tahapan menulis 4R. Yang pertama rencana (passion). Pertanyaan saya kalau saya merasa rencana (passion)  saya membuat buku pelajaran fisika. Apakah berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika saja? Karena saya kalau mencoba menulis buku fisika terasa lebih ringan dibanding mencoba menulis  artikel dll. Sri indayani SMAN 1 Paciran

Jawaban
Bu Sri sang fisikawan, untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk menciptakan reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk menulis. Namun setelah itu lebarkanlah sayap... Coba buat artikel lain yang tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan genre2 lain... Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan kedelapan.

Pertanyaan ketigabelas

Assalamualaikum bu fara..saya belum pernah menulis buku namun saya sering melakukan penelitian dan ada beberapa yang saya publikasikan. pertanyaan  bagaimana cara mudah menulis buku sebagai pemula seperti saya karena bebrapa kali saya coba selalu gagal. terima atas pencerahannya.
Fitran, Mataram

Jawaban
Wa alaikum slaam wr wb... Pak Fitran yang suka meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv yaa...). Ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan keseluruhan penelitian). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada pembaca secara umum

Pertanyaan keempatbelas

Saya M. Rasyid Nur dari Karimun

Pertanyaan:
Sebelum menentukan R(uang) pembaca apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu, bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
Jawaban
Pak Rasyid, pada tahap awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. BAru kemudian kita berkembang, mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan dulu sasaran pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa2 yang perlu disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.

Pertanyaan kelimabelas

Salam sejahtera ibu Farah
Menulis buku anak itu tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar.
Buku Anak bagi saya itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar, termasuk bila harus meminta izin.
Terima kasih bila ada tips yang berbeda.
Salam Literasi dari Timor  (Roni Bani)

Jawaban
Salam Bapak Roni, saya membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula yang hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan ilustrator. Byk komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak bergambar (novel anak). NAnti bapak tentukan saja di jenjang mana BApak ingin menuliskannya. JIka tertarik lebih lanjut, akan ada workshopnya oleh Tangga Edu, silahkan ikuti media sosialnya IG @tanggaedu & FB Tangga Edu untuk info terkini.

Pertanyaam ketujuhbelas

Deni di Cimahi
Ijin bertanya.  Ada yang bilang menulis buku anak itu lebih menantang atau sulit.  Terutama bahasa yang digunakan musti sesuai dengan bahasa dunia anak. Bagaimana kiatnya?

Jawaban
Sulit atau tidak sangat relatif. Tapi mungkin karena kita terbiasa dengan bahsa dewasa. Kuncinya adalah sering mendengarkan anak berbicara & memberikan buku kita pada anak agar kita tahu responnya... Kemudian bisa kita evaluasi. Saat menulis untuk dewasa, apa yang kita tuliskan akan ditangkap sama oleh pembaca. Tidak demikian dengan anak, hal sederhana saja bisa dipersepsikan berbeda, tidak sama dengan apa yang kita maksud.

Pertanyaan kedelapanbelas

Assalamualaikum Ibu Farah ,
Sesuai materi tadi  bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu tulisannya dibaca orang lain
Saya sering menulis, tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali ( baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi  kok temen aku langsung copas semuanya dan dijadikan administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir setengah mati.
Dari situ saya jadi males share lagi.
Mungkin pikiran itu salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura

Jawaban
Wa alaikum slm wr wb.
Ibu Santi, saat tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan itu menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita kontrol.... Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik yang kita terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita membaginya di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik. Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.

Pertanyaan kesembilanbelas

Saya Sri Budi Handayani dari Gresik

Mau bertanya tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,

Terima kasih.

Jawaban
Bu Sri, karena saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board.... Dibaca anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak, bahkan judulnya pun ada perubahan.

Pertanyaan keduapuluhsatu

Sri Sulastri dr Bojonegoro, pertnyaan sy cara apa agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis pemula?

Jawaban
Bu Sri, mulai dari yang mudah menurut Ibu... Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada yang instan, semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika segera dimulai

Pertanyaan keduapuluhdua

Selamat Sore Ibu. Terkait R ke-4. Menurut pengalaman Ibu, berapa persen dari ruang pembaca dapat ditampung masukannya dan bagaiman sikap kita dalam menerima semua kritikan itu agar tdak terbawa amarah. Trima Ksih- Bernad.Toraja

Jawaban
Pak Bernard,
Tidak ada rumus baku. Kita siapkan diri kita untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka dia bukan target pembaca kita dan ini informasi berharga bagi kita. Tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak suka karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin cara kita menuliskannya perlu diperbaiki.

Pertanyaan keduapuluhtiga

Selamat siang Ibu Farrah, saya grefer dari kupang, NTT. Apakah review buku yang dimaksudkan adalah sebelum buku kita diterbitkan, maka buku itu kita berikan kepada pembaca tertentu untuk membacanya lalu memberikan masukan positif atau negatif dari buku yang kita tulis. Lalu, dikembalikan dan kita revisi setelah itu baru diterbitkan? Terima kasih.

Jawaban
Betul pak, tapi bahkan apapun hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca & melihat tanggapannya -- ini bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu penulis untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira hingga buku kita itu bisa dibilang layak terbit

9 komentar: