Resume Kuliah Online
Proses Menerbitkan Buku Ajar
Di Penerbit ANDI
Proses Menerbitkan Buku Ajar
Di Penerbit ANDI
Pada
hari ini Jumat, 8 Mei 2020, dihari yang ke-15 kita melaksanakan ibadah puasa, alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar menulis asuhan Bapak Wijaya
Kusumah, seorang guru Blogger Indonesia. Kegiatan ini dimulai pukul 13.00 –
15.00 WIB, dengan narasumber kita Bapak Joko Irawan Mumpuni dengan tema Proses
Menerbitkan Buku Ajar’
Kegiatan
belajar siang ini dipimpin oleh ketua
kelas kita sebagai moderator, siapa lagi kalau bukan bapak Bambang Purwanto
yang biasa disapa MR. Bams.
Joko
Irawan Mumpuni, beliau adalah Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI, Ketua I,
IKAPI DIY, Seorang Penulis Buku Ber BNSP, sekaligus sebagai Asesor BNSP. Nomor
yang dapat dihubungi yaitu WA 08122739971,
email
: jmumpuni@gmail.com, FB : jokomumpuni, Twiter : @jokomumpuni.
Inilah Penuturan Beliau
Assalamu
alaikum wr.wb, Selamat siang semua, Terimaksih sudah mengajak saya untuk
bersilahturahmi kembali dengan para sahabat di acara kali ini. Saya merasa
tersanjung. Oya saya sudah siapkan paparan awal sebagai pengantar diskusi dalam
bentuk video kecil durasi 25 menit, mohon bisa disimak dahulu ya ..
sambil
jalan ya.. menunggu upload akan saya jelaskan leawat potongan gambar dan audio.
Tahapan Penerbitan Buku :
Ada
4 tahapan penerbitan buku yaitu :
1.
Penerbit
2.
Penyalur
3.
Pembaca,
dan
4.
Penulis
Untuk
proses awal penebitan buku, dimulai dari penulis yang memiliki naskah. Naskah
yang sudah jadi dikirim kepada penerbit kemudian penerbit akan memulai proses
lewat penilaian apakah naskah tersebut bisa diterbitkan atau tidak.
Apabila
naskah diterima atau tidak dikembalikan oleh penerbit, maka bisa dipastikan
penerbit akan mengirimkan surat pemberitahuan bahwa naskah akan diterbitkan.
Selanjutnya penulis atau kelompok penulis diminta soft copy naskah dan diminta
untuk menandatangani surat perjanjian. Pada tahap ini penerbit masih menunggu
datangnya naskah soft copy dari penulis.
Setelah
soft copy naskah lengkap diterima oleh penerbit, untuk selanjutnya penerbit
akan memproses nya. Penerbit akan mula mengedit dari sisi bahasa. Kemudian
melalui proses setting, ukuran, hiasan buku, gambar, tebal, font, cover buku,
dan seterusnya, yang dibuat sesuai target pemasaran buku.
Setelah
naskah jami dikoreksi, dikembalikan lagi oleh penerbit ke penulis dengan
segera. Selanjutnya, berdasarkan hasil koreksi dari penulis, penerbit melakukan
koreksi di komputer. Kemudian setelah dikoreksi dan sudah persis seperti
kemauan penulis, maka segera dibuatkan film. Setelah menjadi film ditanggalkan
ke dalam plat cetak. Selanjutnya sesudah melalui tahap plat cetak, maka kawat
cetak dimasukkan ke dalam alat cetak yang besar untuk dicetak lembar demi
lembar. 1 kateren bisa menghasilkan 8-16 halaman, setelah itu masuk mesin lipat
dan masuk mesin binding, selanjunya wrapping dan distribusi.
Indicator
Penulis yang berhasil :
1. Penulis
akan mendapatkan kepuasan karena bukunya bermanfaat bagi orang lain.
2. Penulis
memiliki reputasi, mulai terkenal di mana-mana, artinya di tingkat penyebaran
buku. Jika banyak yang subscribe, add kontak di media social dsbnya; serta
menerima banyak pertanyaan di web atau blog, maka itu tandanya penulisnya telah
dikenal masyarakat luas
3.
Karir
meningkat. Ditandai dengan surat keterangan dari penerbit tentang ISBN
penerbitan buku untuk mengurus kepangkatan.
4.
Penulis
mendapatkan uang/royalty. Semakin besar royalty artinya penulisnya makin
berhasil.
Tapi
harus diingat, jangan puas hanya menulis buku, dicetak dan dipajang di toko
buku. Kalau hanya sampai dipajang,
penerbitnya rugi. Jadi penulis harus mendapatkan royalty sebesar-besarnya, yang
berarti penerbit juga mendapatkan keuntungan yang besar.
Penilaian di
Penerbitan
Sukses
tidaknya seorang penulis di mata penerbit, sudah bisa diukur sejak awal
berdasarkan system penilaian di penerbitan. Adapun kriteria penilain penerbit,
yakni:
Tahap
awal dan reputasi hanya mempengaruhi sebagian kecil suksesnya buku. Sehingga
bisa disimpulkan kriteria kesuksesan buku adalah buku yang laku di pasaran atau
pangsa pasarnya besar dan memiliki keilmuan yang mengikuti perkembangan,
kurikulumnya menggunakan kurikulum yang berlaku, up to date.
Ciri-ciri Buku
yang memiliki peluang besar untuk sukses.
1.
Tema
popular, penulis popular,
2.
Tema
popular, penulis tidak popular khusus bagi penulis pemula
3.
Tema
tidak popular, penulis tidak popular, kemungkinan besar buku akan
ditolak .
Jika
tren buku turun, biasanya penerbit
berpikir untuk menerbitkan lagi buku tersebut.
Jadi,
sebagai penulis pemula, sebelum menulis buku, ada baiknya lihat di google
trend, sehingga bisa mengetahui topik apa yang sedang tren.
Menulis
buku pelajaran adalah pilihan paling baik selama kurikulumnya masih berlaku.
Buku pelajaran bisa laku setiap awal semester.
Reputasi Penulis
Reputasi
penulis dilihat penerbit melalui informasi, misalnya dosen dilihat di google
scholar atau google cendekia. Karyanya sudah berapa, baik buku maupun jurnal.
Jumlah
pembaca juga dipertimbangkan. Ini ditinjau dari citation. Syarat minimal
citation bagi seorang penulis untuk dianggap terkenal adalah memiliki kurang
lebih 2000 citation oleh pembacanya.
Nah,
bagaimana jika penulis bukan dosen atau tidak memiliki google scholar? Maka
informasinya didapatkan dari data-data lain. Misalnya apakah guru tersebut
pernah menulis buku? Track recordnya bagaimana? Mengajarnya di mana? Mata
pelajarannya apa? Bagaimana pendidikannya? Komunitasnya bagaimana? Misalnya di
media sosial pengikutnya ribuan dan blognya bagus, maka ini menandakan ada
peluang pasar yang bagus. Jadi, tidak selalu berdasarkan google scholar.
OPLAH BUKU
Proses
Penerbitan Buku mengacu kepada Oplah
Buku , yaitu :
1.
Market
sempit & lifecyle panjang
2.
Market
sempit & lifecyle pendek
3.
Market
lebar & lifecyle panjang
4.
Market
lebar & lifecyle pendek
Proses
penerbitan tidak bisa dilepas dari jumlah cetak atau oplah. Semakin besar
oplahnya maka akan semakin bagus. Cara menentukan oplah tergantung masuk di
kuadran mana buku tersebut.
Misalnya
pasarannya sempit, namun lifecycle-nya panjang, maka penerbit tidak akan rugi,
namun lakunya tertunda. Karena buku jenis ini akan laku sepanjang masa,
misalnya matematika dasar, anatomi, fisika dasar, dsbnya.
Kriteria
paling disenangi penerbit adalah buku yang memiliki market lebar dan lifecycle
panjang. Buku-buku jenis ini setiap saat akan laku dan jumlahnya besar.
Misalnya buku-buku ensiklopedia dan kamus. Buku ini akan laku selama-lamanya.
Market
lebar lifecycle pendek, buku-buku yang masuk kategori ini adalah buku yang
tergantung perkembangan teknologi, misalnya buku komputer. Misalkan bulan ini
dicetak, namun bulan depan sudah ada buku sejenis keluaran terbaru. Jenis buku
ini harus direvisi supaya laku. Buku jenis ini yang sering membuat penerbit
rugi. Sehingga, dimusnahkan oleh penerbit agar tidak menimbulkan biaya gudang.
Pengaruh
Produktivitas dan Kualitas ditinjau dari Kategori Penulis.
1.
Penulis
tidak idealis namun industrialis, memungkinkan bukunya masuk dalam lingkup
pasaran kecil namun mampu bertahan lama.
2.
Penulis
idealis dan industrialis, tipe paling baik karena buku bisa laku dipasar yang luas dan bertahan
sepanjang waktu.
3.
Penulis
idealis namun tidak industrialis, kemungkinan bukunya laku dipasaran namun
tidak bertahan lama karena ilmunya tidak up to date.
4.
Penulis
tidak idealis dan tidak industrialis. Pada tipe ini buku dipastikan tidak laku.
Disarankan menerbitkan di penerbit indie.
Konsistensi Gaya
Selingkung
Penerbit
dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka
sesuai dengan lingkup bidang penerbitannya, misalnya standar:
1.
American
Language Association (ALA)
2.
Michigan
Language Association (MLA)
3.
Chicago
Manual Style (CMS)
4.
American
Psychology Association (APA)
5.
Vancouver
Style
6.
Harvard
Style
Sekali
menggunakan gaya ALA maka selalu harus menggunakan gaya tersebut. Hal ini juga
akan memeprmudah penggunaan citation.
Gaya
pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten untuk
setiap terbitan.
Inilah
sejumlah poin penting yang harus mendapatkan perhatian lebih dari para penulis,
secara khusus rekan-rekan guru yang belajar menulis untuk menerbitkan buku di
Penerbit ANDI Offset.
Kesimpulan:
Untuk sukses menjadi penulis dibutuhkan motivasi
yang kuat. Sementara jika ingin sukses menerbitkan buku, maka penulis perlu
memperhatikan sejumlah kriteria, baik kriteria buku maupun kriteria penulis.
Peresum,
Busahman
mantul
BalasHapusTrmks pak, salam kenal dari kab Bondowoso, Jatim
HapusAlhamdulillah, lengkap benar, lanjutkan
BalasHapusaqyo buat buku ajar
BalasHapusSiap om, trmks
HapusTerima ksh Bu, salam kenal
BalasHapusLanjutkan..
BalasHapusMantul ....
BalasHapusTrmks
HapusSiap bu
BalasHapus